Bencana di Kabupaten Landak: Ribuan Warga Terdampak, Status Tanggap Darurat Ditetapkan


Landak Pusat Informasi, 25 Januari 2025 – Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dilanda bencana alam berupa tanah longsor dan banjir yang memengaruhi ribuan warga. Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak, bencana tersebut telah menyebabkan kerusakan infrastruktur, memaksa evakuasi warga, dan meningkatkan kebutuhan akan bantuan logistik serta peralatan keselamatan.

Kejadian Tanah Longsor

Tanah longsor terjadi di dua lokasi di Kecamatan Mempawah Hulu:

  1. Desa Tunang – Longsor terjadi pada 21 Januari 2025, menimpa jalan utama. Berkat bantuan alat berat dari Balai Jalan Nasional, akses jalan berhasil dibuka kembali.
  2. Dusun Panso, Desa Sailo – Longsor terjadi pada 22 Januari 2025, namun hingga kini belum ada penanganan lebih lanjut.

Banjir Meluas ke 9 Kecamatan

Banjir juga melanda sembilan kecamatan, yaitu:

  • Kecamatan Sengah Temila: Desa Senakin
  • Kecamatan Meranti: Desa Meranti
  • Kecamatan Menyuke: Desa Darit, Ansang, Mamek, dan Bagak
  • Kecamatan Mempawah Hulu: Desa Karangan
  • Kecamatan Ngabang: Desa Hilir Kantor, Hilir Tengah, Raja, Mungguk, dan Ambarang
  • Kecamatan Kuala Behe: Desa Kedama, Angkanyar, Tanjung Balai, Semedang, Pakuraya, dan Kuala Behe
  • Kecamatan Menjalin, Air Besar, dan Sebangki

Bencana banjir ini berdampak pada 8.606 kepala keluarga atau sekitar 36.030 jiwa. Debit air di beberapa lokasi, khususnya di Kecamatan Ngabang, terus meningkat, mengancam desa-desa di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).

Langkah Tanggap Darurat

Pemerintah Kabupaten Landak telah menetapkan status tanggap darurat bencana mulai 22 Januari hingga 22 Februari 2025. Sejumlah langkah telah dilakukan, antara lain:

  1. Mendirikan pos komando pengungsi di Kantor Camat Ngabang.
  2. Evakuasi warga terdampak, terutama di wilayah Ngabang dan Darit.
  3. Koordinasi lintas sektor, melibatkan OPD terkait, TNI/Polri, organisasi kemanusiaan, sukarelawan, dan instansi lainnya.
  4. Monitoring dan pendataan warga terdampak, dengan melibatkan kepala desa di wilayah terdampak.

Kebutuhan Mendesak

Hingga kini, masih diperlukan bantuan berupa:

  • Logistik: Beras, sembako, makanan siap saji, selimut, dan pakaian.
  • Perahu evakuasi untuk membantu warga di daerah sulit dijangkau.
  • Peralatan keselamatan: Senter, lampu darurat, dan baju pelampung.

Kondisi Terkini

Sebagian wilayah seperti Kecamatan Mempawah Hulu, Menjalin, Meranti, Air Besar, dan Kuala Behe mulai surut, tetapi debit air di Kecamatan Ngabang dan Sebangki justru meningkat. Desa-desa di sepanjang DAS kini dalam kondisi rawan.

BPBD Kabupaten Landak terus mengupayakan penanganan dan distribusi bantuan kepada warga terdampak. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait menjadi kunci dalam menghadapi bencana ini.

Salam Kemanusiaan, Salam Tangguh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak 

#landakpusatinformasi

Post a Comment for "Bencana di Kabupaten Landak: Ribuan Warga Terdampak, Status Tanggap Darurat Ditetapkan"